Apa itu landing page?
landing page adalah sebuah halaman yang dibuat khusus setelah audiens melakukan klik pada iklan digital (digital ads) yang ada di media sosial, Google Ads, email, atau website sebuah brand yang kamu akses. Landing page sendiri mengarahkan kamu untuk melakukan tindakan. Secara objektif iklan digital, landing page dibuat dengan fokus untuk meningkatkan konversi (conversion) terhadap penjualan.
Bukan cuma penjualan, conversion pada landing page bisa berupa pendaftaran (registrastion). Misalnya, kamu nggak ada angin nggak ada hujan terpapar dengan iklan kelas online belajar Microsoft Excel di Instagram Ads. Call to action (CTA) dari iklan tersebut adalah gabung kelas sehingga saat kamu klik iklan tersebut, kamu langsung diarahkan untuk mengisi data diri untuk pendaftaran tanpa harus membuka website secara manual di browser yang memakan waktu.
Perbedaan Landing page vs homepage.
Kebanyakan khalayak mengira bahwa landing page adalah bagian dari website yang informasinya sering kamu gunakan untuk browsing. Akan tetapi, homepage bukanlah bagian dari landing page. Keduanya juga memiliki perbedaan dari segi tujuan dan isi konten di dalamnya. Perbedaannya bisa kamu lihat di infografis di bawah ini, nih.
Landing page hanya memiliki satu fokus, yaitu conversion. Sementara itu, homepage merupakan komponen pada website yang berfokus pada pemberian informasi dan overview terhadap brand atau perusahaan. Saat kamu membuka halaman depan pada sebuah situs, kamu sebagai audiens memanfaatkan objektif awareness untuk mencari apa saja yang menarik dari produk brand yang kamu inginkan.
contoh landing page yang ada di website (hubspot.com)
Karena landing page bertujuan untuk konversi penjualan, halaman tersebut punya call to action (CTA) sebagai ajakan langsung kepada audiens. Contoh CTA yang sering kamu temukan adalah daftar sekarang, beli sekarang, pesan sekarang, atau download sekarang. Sementara itu, homepage pada website hanya fokus kepada jumlah traffic pengunjung yang bisa dilihat pada periode tertentu.
contoh homepage (digitalstrike.com)
Kemudian, jika landing page langsung memunculkan katalog untuk memudahkan kamu dalam memilih produk dan formulir pendaftaran, homepage menyuguhkan banyak informasi dalam satu halaman. Dalam homepage, kamu bisa melihat informasi sejarah bisnis, struktur perusahaan, aneka produk, sampai kontak yang bisa kamu hubungi untuk keperluan customer service dan kerja sama. Sederhananya, landing page punya navigasi yang terbatas, sedangkan homepage punya banyak navigasi yang mengarahkan kamu untuk memilih informasi mana yang ingin kamu akses.
Manfaat landing page yang harus kamu ketahui
Landing page berfungsi sebagai media untuk marketing campaign yang dijalankan melalui iklan digital. Menurut Jeff Keleher pada artikel di brafton.com, terdapat banyak manfaat jika kamu menggunakan landing page dalam aktivasi digital ads. Apa saja manfaatnya, ya?
- Memudahkan konsumen untuk membangun pengalaman pertama dengan impresi yang baik, seperti melihat berbagai produk yang menarik sampai terkena “racun” untuk melakukan tindakan, seperti pembelian, pendaftaran, atau pengunduhan.
- Selain meningkatkan conversion, landing page juga membantu meningkatkan prospek (leads) konsumen.
- Mempromosikan produk secara langsung dalam satu halaman mampu menekan biaya promosi melalui press release atau iklan secara konvensional. Hemat!
- Konten promosi produk lebih terarah dan langsung (direct). Oleh sebab itu, kamu langsung disuguhkan ke sebuah katalog untuk melangkah ke pembelian.
- Konten review pada landing page membangun kredibilitas produk untuk meyakinkan konsumen.
- Bisa trial and testing untuk desain, konten, dan CTA yang digunakan.
- Landing page mampu meningkatkan traffic pencarian dengan menggunakan kata kunci tertentu.
- Tentunya sangat mendukung bisnis kamu untuk mencapai goals yang sudah kamu buat targetnya.
Komponen yang wajib ada di landing page
Dilansir dari Semrush, satu halaman landing page, setidaknya wajib memiliki empat komponen ini agar penjualanmu bisa sukses dan “cuan” dengan bantuan ads.
1. Copywriting yang unik dan menarik
Mau bikin konsumen makin tertarik untuk beli produk kamu? Yuk, buat copy yang baik dan unik. Akan tetapi, perhatikan juga penggunaan bahasa dan kalimatnya sesuai dengan demografi, psikografi, geografi, dan perilaku audiens.
2. Call to action (CTA)
Dalam halaman yang akan dioptimasi melalui iklan, CTA menjadi elemen wajib yang nggak boleh ketinggalan. Buat tombol CTA atau ajakan ini dengan ukuran yang bisa dilihat dengan jelas oleh konsumen supaya bisa langsung diklik!
3. Tawarkan manfaat produk
Saat konsumen membuka landing page yang muncul dari sebuah iklan digital, mereka nggak begitu peduli dengan jenis-jenis warna yang tersedia atau fitur-fitur yang tidak begitu penting. Mereka akan melihat manfaat produk yang membuat mereka jadi merasa aman untuk menggunakan produk dalam waktu jangka panjang dan sesuai kebutuhan.
4. Selipan konten social proof
Kamu suka melihat review atau ulasan konsumen yang disertai lima bintang? Nah, itu adalah contoh dari konten social proof yang harapannya bisa diterima oleh konsumen. Review membuat konsumen semakin tertarik untuk lanjut ke pembelian. Apalagi, dalam ulasan tersebut disertakan juga identitas reviewer.
Jenis landing page yang biasa diterapkan dalam digital marketing
Landing page memang dapat dibuat beragam sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu, Shelley Walsh membagi dua jenis landing page sebagai aktivitas digital marketing.
1. Lead generation landing page
Kamu pernah membuka landing page dengan ajakan mengisi email untuk berlangganan newsletter atau e-book? Yup, landing page ini masuk ke dalam tipe ini untuk meningkatkan leads atau konsumen yang berprospek. Data tersebut akan otomatis masuk ke dalam database yang nantinya bisa digunakan oleh brand untuk e-mail marketing.
contoh lead generation landing page (hubspot.com)
Lead generation landing page ini biasanya terletak di bagian atas, tengah, atau bawah halaman. Tipe landing page ini juga biasa digunakan oleh e-commerce untuk mendapatkan voucher kupon gratis, gratis ongkir, dan penawaran lain seperti sample product.
2. Clickthrough landing page
Jika tampilan lead generation landing page bisa kamu temukan dan isi data yang perlu secara langsung, cukup berbeda dengan clickthrough landing page.
Saat kamu membuka landing page jenis ini, pada halaman pertama akan disuguhkan konten yang menarik dan persuasif. Konten ini bisa berbentuk desain, foto, atau cuplikan video dengan copywriting yang menarik seputar manfaat dan keunggulan produk. Setelah itu, kamu harus melakukan klik ke satu tombol CTA untuk berbelanja, mengisi formulir, berlangganan, atau download e-book gratis.