Berbagai macam stategi penjualan sering dilakukan oleh para pelaku usaha untuk bertahan dalam dunia persaingan yang ketat, Anda perlu membuat dan menerapkan strategi yang membantu Anda terhubung dengan pelanggan, membujuk mereka untuk berbelanja dengan Anda, dan menjadi loyal terhadap brand Anda diantaranya adalah menggunakan cara Cross Selling dan Up Selling.
Peran cross selling dan upselling sangat penting dalam bisnis, karena bisa membantu untuk meningkatkan omzet penjualan. Berikut merupakan penjelasan apa itu cross selling, manfaat, contoh, hingga perbedaannya dengan upselling.
Cross Selling
Cross-Selling adalah strategi penjualan yang mencoba membujuk pelanggan untuk membeli barang yang serupa, pelengkap, atau tambahan dengan barang yang sudah ada di troli. Penjual dapat mengiklankan barang serupa atau barang yang dapat meningkatkan atau melengkapi keranjang pelanggan saat ini. Strategi ini bekerja secara efektif untuk konversi dan juga retensi.
Tujuan Cross Selling
Tujuan cross selling adalah meyakinkan pelanggan untuk mengeluarkan lebih banyak uang, dengan membuat mereka membeli barang tambahan. Cross selling disebut juga sebagai suatu konsep yang mencakup peningkatan penjualan, pemesanan dan pelayanan terhadap pelanggan.
Dalam melakukan cross selling, pihak perusahaan (baik itu sales, kasir atau siapa pun) akan menyarankan pelanggan untuk membeli produk pelengkap dari suatu produk yang sudah mereka beli. Jadi, bisa dibilang kalau cross selling itu termasuk proses pemasaran yang tidak membutuhkan biaya, sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan.
jadi cross-selling artinya cara untuk merekomendasikan produk lain yang relevan yang bisa dicoba oleh pelanggan. Berhasilnya praktik cross selling akan tergantung pada kemampuan tenaga penjual, untuk menjelaskan seberapa efisien dia dalam menunjukkan atau menghubungkan produk/layanan kepada pelanggan.
Manfaat Cross Selling
Berikut adalah manfaat dari cross selling:
Cross selling bisa meningkatkan layanan perusahaan dengan menginformasikan produk yang berbeda dari kebutuhan pelanggan. Ketika pelanggan mengetahui semua produk dari merek perusahaan itu, mereka bisa memenuhi seluruh kebutuhan di satu tempat. Hal itu bisa memberikan kenyamanan bagi mereka.
Contoh Cross Selling
ketika kita membeli paket makanan dan minuman dari restoran cepat saji. Misal, ada pelanggan yang memesan burger.
Di sini, contoh cross selling akan dilakukan oleh seorang kasir. Untuk melakukan cross selling, bisanya si kasir akan menawarkan item tambahan untuk membuat makanan yang dipesan itu lengkap (tidak hanya burger saja).
Saat akan melakukan pembayaran, kasir akan bertanya apakah kita ingin menambahkan kentang goreng, milkshake atau minuman soda untuk dinikmati bersama burgernya. Dalam hal ini, cross selling akan membangun pembelian awal dengan produk pelengkap.
Contoh praktik cross selling lainnya yaitu saat kita ingin membeli laptop. Misalkan kita emang mau beli laptop aja, tapi saat di sana penjual juga menawarkan dan meyakinkan kita untuk membeli mouse dan case laptopnya juga.
Up Selling
Up Selling adalah strategi penjualan yang membuat customer membeli barang yang lebih mahal atau versi premium dari barang yang biasa mereka beli, atau lebih banyak produk dari yang mereka ingin beli.
Teknik ini sering digunakan kepada pelanggan tetap atau yang setidaknya pernah membeli produk brand setidaknya sekali. Alasannya karena mengonversi seseorang menjadi pembeli lebih sulit, dibandingkan membuat customer membeli lebih banyak produk.
Manfaat Up Selling
Up selling dilakukan dalam marketing tradisional maupun digital marketing, karena terbukti efektif meningkatkan penjualan serta pengalaman berbelanja.
Contoh Up Selling
Teknik upselling sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya bisa ditemukan di penjualan mobil.
Misalnya, Budi ingin membeli mobil A di toko central dgb . Setelah melakukan test drive, sales menawarkan Budi untuk melihat mobil B dengan fitur yang lebih lengkap dan lebih mahal daripada mobil A.
Ketika sales melakukan teknik ini, Budi jadi memiliki dua pilihan mobil apa yang akan dibeli.
Perbedaan Cross Selling dan Upselling
Perbedaan utama antara cross selling dan upselling adalah pada fungsi dan fokus penawarannya. Cross selling merupakan teknik penjualan silang dengan menambah penjualan melalui produk tambahan yang melengkapi pembelian awal, sedangkan upselling merupakan teknik untuk menambah pembelian dengan menjual prospek dengan versi yang ditingkatkan dari produk asli.
Semoga Bermanfaat
Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.
Copyright 2021 Digital Marketing Solutions. All rights reserved.